Langsung ke konten utama

Kejamnya Jakarta

Sebelumnya, saya telah diberitahu banyak orang bahwa Jakarta itu kejam.
Dan pada tanggal 5 Desember 2012 adalah pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Jakarta tapi hanya transit. Lalu saya pun ke tempat counter transit Lion Air untuk mendapatkan informasi, pegawainya hanya bilang untuk tunggu karena mereka belum mendapatkan pemberitahuan lebih lanjut. Saya pun menunggu di sebuah bangku panjang didekat counter itu sambil menunggu teman yang lain. Kemudian salah satu teman saya bilang ingin mengambil koper dan dia meminta saya tetap duduk disana, menunggu instruksi selanjutnya dari pegawai Lion Air. Beberapa menit kemudian, handphone saya berdering dan teman saya yang ingin mengambil koper itu bilang untuk menemuinya secepatnya di tempat pengambilan koper. Akhirnya saya pun datang dan tanpa tahu apa-apa, teman saya berbicara dengan porter disana dan porter itu terus berbicara sambil memboyong kami keluar bandara. Aku pun teringat dengan pesan dari semua orang "hati-hati di Jakarta karena Jakarta itu kejam, apalagi kamu masih kecil dan perempuan jadi gampang ditipu atau diapa-apain orang". Saya terus memanggil teman saya yang sedang terlena dengan pembicara si porter tanpa menyadari jika ia telah keluar bandar, walhasil saya harus mengejarnya. 

Tadaaaa....ternyata benar itu hanya trik si porter untuk menipu kami, saat aku memberitahu teman saya itu untuk segera kembali ke tempat transit. Porter itu bilang jika itu tempat keluar jadi tidak bisa masuk lewat sana dan kami harus menempuh perjalanan yang jauh untuk bisa kembali masuk kedalam karena jarak pintu keluar dan masuk itu amat jauh (katanya). Aku terus memaksa masuk dari pintu keluar tetapi porter itu terus bilang tidak bisa. Porter itu menyarankan kami menggunakan taksi untuk mengejar pesawat di terminal 3 karena waktu yang kami punya sedikit. Kami bingung dan menelfon teman yang lain, ternyata mereka sudah naik bus Lion Air untuk ke terminal 3. Kami meminta porter itu untuk memesankan taksi bluebird tapi dia tidak mau dan menyarankan kami untuk naik taksi pribadi (mobil pribadi yang tidak ada tulisan "taksi" diatasnya). Sambil menatap jam tangan, akhirnya kami menurutin saran porter itu (sudah pasrah) dan kami harus membayar Rp100.000,- untuk ke terminal 3 dari terminal 1.

Sesampainya di terminal 3, sambil terus berusaha tetap senyum (walaupun sebenarnya ingin nangis karena kejadian ini) kami masuk ke sana dan melewati tempat check-in. Akhirnya kami keluar dan masuk lagi untuk check-in. Salah satu dosen saya pernah bilang jika kita transit, kita tidak perlu membayar airport tax lagi. Tapi ternyata kami ketiban sial lagi, kami harus membayar airport kembali di bandara karena boarding pass-nya baru di cetak disana. Walaupun saya bersikeras dengan mengatakan apa yang dosen saya katakan waktu itu kepada petugas tersebut, tapi akhirnya saya pasrah kembali karena saya takut gagal berangkat ke Bali untuk mengikuti konferensi budaya nasional.

Setelah selesai masalah check-in dan boarding pass, kami pun keatas untuk bertemu dengan teman yang lain. Sempat kebingungan harus melangkah kemana sebelumnya karena belum bisa secara maksimal untuk berfikir jernih karena kejadian tersebut dan bawa'an yang ingin menangis.

Saya memang terlihat kuat tapi sebenarnya lemah, semoga ini tidak terjadi kembali *Amiiiiiin.....





St. Anisah Juita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sate Lokan Nan Kaya Gizi

sumber gambar :  http://www.antarasumbar.com/index.php?sumbar=foto-utama&id=8383

Mengosongkan Semua Jadwal Demi Asian Games 2018

Halooo....semuaaaa......! Sudah 5 (lima) tahun vakum nge-blog, akhirnya hari ini saya akan memulai untuk menulis blog kembali. Jadi disini saya akan menceritakan tentang serba-serbi Asian Games 2018 di Palembang, yang pasti dalam versi saya ya...! Setelah resign dari perusahaan di tahun 2017, saya memilih untuk vakum bekerja. Rencana awal ingin mewujudkan salah satu mimpi saya, yaitu kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare. Dengan modal nekat dan budget pas-pasan dari gaji terakhir di perusahaan dan pencairan dana BPJS Ketenagakerjaan, saya pun pergi meninggalkan kota Palembang. Karena disini budget saya pas-pasan, saya memilih untuk berpergian dengan style backpacker untuk menghemat biaya perjalanan. Singkat cerita, saya mengikuti perekrutan volunteer Asian Games di hari terakhir penutupan, itupun tanpa sengaja melihat salah satu postingan teman. Untungnya internet saya saat di Kediri sangat bagus, sehingga saya bisa apply didetik-detik terakhir dengan dama...

Kulit Cantik dengan Perawatan di Malam Hari

sumber foto:  http://rumahcantikcitra.co.id Setiap hari kita selalu terkena polusi dan juga sinar UV yang dapat merusak kulit. Untuk membantu kulit memperbaikinya, kita membutuhkan sebuah body lotion untuk perawatan kulit tubuh malam hari .