Langsung ke konten utama

Liburan Panjang yang Penuh Kenangan

Salam hangat untuk semuanya :)

Liburan semester ganjil kali ini, saya berpetualang ke pulau Jawa (sendirian looh :p ). Setelah selesai ujian, tepatnya tanggal 14 Desember 2013, saya meninggalkan kota tempat saya dibesarkan dan pulau yang menjadi tempat hunian sebagian besar keluarga orang-tua. Antara sedih dan senang saya meninggalkan tempat ini. Sedih karena harus terpisah dengan orang-tua dan adik-adik saya, dan senang karena liburan kali ini begithu beda dengan liburan saya yang sebelumnya serta senang karena akan bertemu kembali dengan kakak (saudari) tercinta.
Tidak seperti keberangkatan saya sebelumnya, kali ini saya diantar oleh kedua orang-tua tercinta beserta paman yang selalu mengantar saya ke bandara jika saya hendak bepergian jauh. Dan tidak seperti biasanya juga, kali ini saya membawa banyak oleh-oleh khas Palembang (kerupuk dan pempek) untuk kakak dan teman-temannya, dan juga teman-teman saya. Serta tidak seperti biasanya juga, kali ini koper juga turut ikut dalam perjalanan saya.
Tujuan pertama saya adalah ibu kota negara Indonesia, yaitu Jakarta. Untuk menuju Jakarta dari Palembang, saya memilih #LionAir sebagai moda transportasi udara karena budget dan waktu yang sesuai dengan rencana. "Orang baik selalu dikelilingi dengan orang-orang baik", mungkin itu yang tepat dengan saya saat berada didalam pesawat. Disana ada seorang laki-laki yang lebih tua dari saya (saya panggil dia kakak dan dia bukan pramugara alias hanya penumpang) yang selalu membantu saya meletakkan dan menurunkan barang-barang saya (terima kasih banyak untuk bantuannya : ) ).
Setelah berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, saya menyalakan handphone dan segera mengirimkan pesan kepada orang-tua dan kakak tercinta saya dengan menyatakan bahwa saya telah tiba di Jakarta dengan selamat sentosa (Alhamdulillah). Beberapa detik kemudian handphone berdering dan muncul kata "Ayah" dilayar, dengan sigap saya pun mengangkatnya. Namanya juga orang-tua, ayah menelpon tuk menegaskan hatinya bahwa sms yang saya kirim itu benar (atau bisa dibilang juga kangen dengan anaknya *lol* *keGRan* :D ). Tak lama kemudian, handphone saya berdering kembali. Dan kali ini yang menelpon adalah kakak tercinta yang akan menjemput saya di bandara. Kakak mengatakan bahwa dia akan terlambat datang ke bandara karena lalu lintas Jakarta yang selalu macet.
Setelah beberapa jam menunggu di pintu keluar bandara, akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul. Betapa bahagianya saya ketika bertemu kembali dengan kakak, karena alasan utama saya kesini adalah hanya untuk bertemu secara langsung dengan kakak. Salam, senyum dan pelukan yang menjadi pelepas rindu kami berdua.
Pada daftar rencana, setelah tiba di Jakarta, saya dan kakak akan langsung menuju Bogor yang sering dijulukin sebagai kota hujan (karena disini sering hujan) dan juga kota angkot (karena transportasi umum yang menghubungkan setiap daerah di Bogor hanya ada angkot). Jalan aman dan tanpa ribet untuk menuju Bogor dari bandara adalah dengan naik bus Damri tujuan Bogor. Hampir menjelang tengah malam, akhirnya kami bisa duduk dengan manis di dalam bus Damri yang menuju kota Hujan. Tarif yang dipatok untuk satu penumpang adalah Rp65.000,-. Memang sedikit mahal karena ini adalah bus Mega Eksekutif Damri Royal Class. Niat awal hanya mau naik bus Damri yang biasa, tapi apa boleh dikata, yang ada saat itu hanya bus ini.
Saran saya saat akan naik bus Damri dari bandara ini adalah jangan terlalu mudah menerima kebaikan orang yang tak dikenal saat mau meletakkan barang kedalam bus. Mengapa saya mengatakan demikian? Hal ini dikarenakan saat saya ingin memasukkan barang-barang kedalam bus, ada seorang laki-laki tak dikenal yang dengan ramahnya berkata "sini saya bantu". Melihat keramahannya, saya pun mengiyakannya dan mengatakan terima kasih kepadanya dengan senyum yang penuh kagum (didalam hati berkata, "ada juga orang baik disini"). Baru tiga menit duduk didalam bus, laki-laki itu pun mendatangi saya dan berkata, "mbak, karena saya telah menolong memasukkan barang-barang anda, mana upah saya?". Kilat pun langsung menyambar hati saya, ternyata orang yang belum beberapa menit saya kagumi itu hanya tipe orang yang mempunyai kebaikan palsu. Untuk mencegah hal-hal buruk, saya pun memberikan upah yang ia minta.

***Menginjakkan kaki pertama di Bogor***

Pemberhentian terakhir bus Damri ini adalah Botanical Square (masyarakat Bogor sering menyebutnya "Boker"). Setelah tiba disana, saya sedikit gugup karena kami tiba sudah larut malam. Saya gugup karena  takut tidak ada alat transportasi untuk menuju tempat penginapan. Ternyata saya salah karena pada jam segithu Bogor masih ramai (Alhamdulillah). Saya pun langsung melanjutkan perjalanan dengan mengendong tas ransel, mendorong koper yang lumayan besar, dan menenteng oleh-oleh. Cukup dua kali naik angkot (angkutan umum), saya pun akhirnya tiba ditempat penginapan. Kali ini saya menginap di kost-an teman kuliah kakak saya semasa S1.

***Let's hang-out in Bogor***

Pagi pertama disini, saya dan kakak serta teman-temannya lari pagi di IPB (Institut Pertanian Bogor). Sebenarnya niat awal lari pagi, tapi kenyataannya hanya berjalan pagi sambil sarapan (heee...:p ). Setelah puas berkeliling, saya pun kembali ke penginapan. Disana saya sarapan lagi dengan oleh-oleh pempek yang saya bawa dari Palembang. Di Bogor ini saya tidak begithu banyak aktivitas karena Bogor hanya saya jadikan tempat transit sebelum menuju Cikampek.

***Sampai jumpa lagi Bogor :) ***

Setelah beberapa hari di Bogor, akhirnya saya melanjutkan perjalanan menuju Cikampek. Pertama-tama saya naik angkot menuju Stasiun Bogor, lalu  naik commuter line menuju Stasiun Jakarta Kota. Untuk naik commuter line ini harus membeli kartu terlebih dahulu, tarifnya Rp.8.500,-  tapi setelah sampai ditempat tujuan, kartu bisa direfund dengan uang sebesar Rp5.000,-. Lalu dari Stasiun Jakarta Kota, petualangan baru pun dimulai dengan naik kereta api menuju Cikampek. Tarif kereta api hanya Rp2.500,-. Kereta api ini jenis ekonomi, tetapi di beberapa gerbong depan ada juga ACnya dan gerbong belakang hanya AC alam (a.k.a angin dari jendela doang). Seperti kereta api jenis ekonomi lainnya, kereta api ini juga ada pedagang kaki lima dan juga pengamen. 

***My sister : welcome to my place, sis..!***

Dan inilah saatnya saya menginjakkan kaki di Cikampek, tepatnya Stasiun Cikampek. Saat tiba disini, waktu telah menunjukkan pukul 10 malam dan cuaca sedang hujan. Berhubung kakak yang kenal dengan lokasi, jadi ia pun memberanikan diri pergi keluar stasiun dan mencari angkot untuk disewa. Satu jam menunggu di stasiun, akhirnya kakak pun datang dengan membawa angkot sewaan dan saya pun langsung menerabas hujan dan cepat-cepat memasukkan barang ke dalam angkot. Didalam angkot, saya dan kakak cukup was-was karena situasi dijalanan sangat gelap dan juga sunyi.
Sepanjang jalan saya terus berdo'a supaya kami selamat sampai tujuan tanpa kekurangan apapun. Alhamdulillah do'a saya terkabul, kami pun sampai dengan selamat dan tanpa kekurangan apapun di rumah. Tiba di rumah, kami disambut hangat dengan nenek dan keluarganya ditempat kakak saya tinggal serta teman kakak. Karena telah cukup lelah, akhirnya saya pun langsung tidur.
Lumayan banyak cerita saya ditempat ini. Dari hasil analisa saya, kebudayaan lama ditempat ini masih terjaga kuat, salah satu contohnya yaitu masih ada budaya bakar kemenyan dan didalam rumah harus ada satu kamar khusus yang dijadikan tempat untuk meletakkan sesajen dan tentu saja ada kemenyannya juga. Energi lain ditempat ini juga cukup besar sehingga anda harus berhati-hati saat berpikir ataupun berkata-kata di daerah ini.


Liburan saya tidak berhenti di Cikampek. Saya sering bepergian ke Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Cikarang untuk menelusuri setiap jalan di daerah-daerah tersebut serta bertemu dengan teman-teman saya yang menetap didaerah tersebut.

Itulah sepenggal cerita tentang liburan saya. Semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca :) 

--------------------------------------------------------------------------------------------------
St. Anisah Juita


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sate Lokan Nan Kaya Gizi

sumber gambar :  http://www.antarasumbar.com/index.php?sumbar=foto-utama&id=8383

Menikmati Malam di Legian, Bali (9 Desember 2012)

hallo semua.... ini kami mahasiswa yang berasal dari Palembang, Jakarta, dan Pontianak - Monumen Bom Bali, Legian, Indonesia -

Syabu - Shi in PS Mall

Hola..... :) Sekian lama nggak ngeblog, jadi KANGEN ;) Now, I will tell you about some foods at Syabu - Shi Syabu - Shi adalah restaurant Jepang yang berada di dalam PS Mall ( Jln. Pom IX, Palembang) lantai 4. Restaurant ini biasa buka mulai dari jam 5 sore, so kamu g' akan punya kesempatan untuk sarapan atau makan siang disini ya sob..! :p